LENTUR

Tata Cara Menonton Pementasan

Dalam waktu dekat, Namarina Dance Academy akan mementaskan kembali Ballet &  Jazz Dance School Production. Pementasan ini untuk pertama kalinya akan diselenggarakan secara offline, setelah sekian lama kita mengalami masa pandemi Covid-19. Pementasan kali ini berjudul “Klara dan Mahkota Gula” yang diadaptasi dari repertoire ballet ternama berjudul “The Nutcracker”. Banyak sekali persiapan yang harus dilakukan mulai dari latihan koreografi, kostum, persiapan alur tarian, serta segala unsur pendukungnya. Sebagian penari sudah pernah melewati proses menuju pementasan, sementara yang lain mungkin baru merasakannya untuk pertama kali. Namun, bagi semua yang terlibat, pementasan adalah saat yang penuh kegembiraan dan mungkin juga bercampur dengan rasa gugup, serta penuh antisipasi. Begitu pula dengan orang tua murid dan masyarakat umum, yang akhirnya dapat menonton pementasan ballet dari Namarina Dance Academy secara langsung.

Sebelumnya tim LENTUR membahas cara penari bersikap dalam pementasan, kali ini kami ingin berbagi beberapa tips penting untuk para penonton yang akan menonton pementasan yang akan datang. Tata cara umum  menonton pementasan ballet ini diharapkan dapat menciptakan kenyamanan dan kelancaran jalannya pementasan nanti, serta dapat diterapkan juga dalam pementasan tari lainnya.

Seperti menonton di bioskop, saat berada gedung teater juga memiliki tata caranya sendiri yang harus kita ikuti supaya pementasan yang berjalan dapat dinikmati bersama. (Foto: Suprapto)

Inilah yang perlu kita ingat ketika menyaksikan pementasan tari dan saat berada dalam area penonton:

  1. Datang tepat waktu.

Jika penonton datang tepat waktu, pementasan juga akan dimulai tepat waktu, lho! Selain itu jika datang terlambat, kita akan melewatkan bagian awal yang pastinya juga merupakan bagian penting dari sebuah pementasan.

  1. Tidak keluar area penonton di tengah jalannya pertunjukan.

Jika ingin keluar dari area pertunjukan, lakukanlah pada saat jeda dalam sebuah  pertunjukan agar tidak mengganggu orang-orang di sekitarmu, atau jalannya pertunjukan.

  1. Tidak makan dan minum di dalam area penonton.

Selain untuk kenyamanan, menjaga kebersihan auditorium juga merupakan tanggung jawab kita bersama.

Membawakan bunga menunjukkan apresiasi kita kepada penari yang telah berlatih keras untuk membawakan pementasan dengan baik. (Foto: Aditya Ali)

  1. Mematikan bunyi HP  agar tidak mengganggu jalannya pertunjukan.

Selain mengganggu, suara HP yang berdering juga bisa membuat penonton lain – bahkan penari – hilang fokus.

  1. Usahakan untuk tidak membuka HP.

Dalam ruanganyanggelap, cahaya sekecil apapun bisa mengganggu penglihatan dan mengalihkan fokus penglihatan, sehingga membuat penonton lain menjadi kurang nyaman.

  1. Tidak mengambil foto atau video selama pertunjukan berlangsung.

Selain bentuk rasa hormat terhadap karya yang sedang ditampilkan di panggung, penonton lain – khususnya yang duduk di belakang kita – akan tertanggu  penglihatannya oleh layar device perekam kita.

Jangan ragu untuk bertanya kepada panitia yang ada di luar dan dalam auditorium jika diperlukan, serta mengikuti petunjuk para petugas agar pementasan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. (Foto: Aditya Ali)
  1. Tidak apa-apa tertawa,

jika adegan dalam cerita pada pementasan membuatmu ingin tertawa.

  1. Boleh bertepuk tangan selama pementasan berlangsung;

Lakukanlah saat di akhir sebuah tarian atau jika ada momen di atas panggung yang membuatmu kagum.

  1. Tidak memanggil nama penari.

Selain cahaya, auditorium juga sangat sensitif terhadap suara, maka jika ada suara lain yang tidak seharusnya terdengar, pasti akan mengganggu jalannya pertunjukan.

Selain untuk bersiap-siap, area belakang panggung menjadi tempat bagi para penari dan kru untuk menjaga fokus agar semua dapat memberikan penampilan yang optimal. (Foto: Suprapto)

  1. Tidak mengunjungi area belakang panggung.

Area belakang panggung dikhususkan untuk penari, guru dan panitia, dan karena alasan keamanan, sebisa mungkin penonton tidak pergi ke belakang panggung.

  1. Tidak membuang sampah sembarangan.

Anggap gedung teater seperti rumah sendiri, tentunya kita tidak mau rumah kita menjadi kotor, bukan?

  1. Lastly, enjoy the show!

Dunia panggung akan semakin terasa keajaibannya jika ada kerjasama antar penampil dan tidak lupa, jika ada dukungan dari para penontonnya. (Foto: Suprapto)

Bagaimana, sudah siap menonton pementasan nanti? Yuk, saling menjaga kenyamanan bersama saat menonton pementasan, agar alur cerita dan pesan-pesan di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik. Sampai bertemu di pementasan mendatang!

Aisha Antinasari Ekaputri & Najla Fasaqintara

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email