Sejarah Tari Jazz

Tari jazz berkembang dari ritme dan gerakan yang dibawa para budak dari Afrika ke benua Amerika tahun 1510, ketika perbudakan masih merupakan hal yang wajar di belahan dunia Barat. Para budak Afrika ini terlebih dahulu dikirim ke pulau-pulau seperti Haiti, sebelum sampai pada tujuan akhirnya di Amerika Utara.

Di Afrika, setiap peristiwa penting dirayakan dalam sebuah upacara yang diekspresikan melalui mimik dan tari. Ciri khas tari Afrika adalah membumi, rendah, lutut tertekuk dan gerakan tubuh yang terus-menerus, ditekankan pada body isolation dan tepukan tangan. Para pemilik budak tidak mengizinkan para budaknya untuk menjalankan upacaranya, namun masih memperbolehkan mereka untuk berekspresi melalui musik dan tari. Namun dikeluarkanlah Slave Act of 1740, yang melarang para budak bermain musik maupun mempertunjukkan tarian mereka, tapi larangan tersebut tidak menghentikan mereka untuk berekspresi. Ritme dan gerakan tari Afrika tetap dipertahankan melalui hentakan kaki, tepukan tangan dan gumaman suara.

Penampilan The Carolina Chocolate Drops “Durang’s Hornpipe” di MoCA tahun 2010, diunggah oleh Music Maker Relief Foundation

Di tanah Barat itu pula, para budak Afrika mulai mengenal musik dan tarian Eropa. Hal ini merupakan awal dari proses panjang percampuran budaya musik dan tari dari Barat dengan budaya Afrika. Satu-satunya tempat dimana tarian Afrika tidak terjangkau dari pengaruh Eropa adalah Congo Square, New Orleans. Dari tahun 1805 sampai 1880 budak-budak masih diizinkan untuk menari oleh bangsa Perancis dan Spanyol yang saat itu berkuasa dan mendiami wilayah tersebut dengan alasan agar mereka merasa betah serta menghindari praktik voodoo dan pemberontakan.

Merasa tertarik, orang kulit putih kemudian mulai mencontoh dan mengimitasi gerakan para budak. Pada tahun 1789, John Durang, salah satu penari profesional dari Amerika mempopulerkan sebuah gerakan yang diambilnya dari para budak, disebut dengan shuffles. Gerakan tersebut ditarikannya juga dengan mencoreng kulitnya memakai arang atau pelumas. Tarian pertama yang mendunia, yang juga mengimitasi gerakan budak adalah “Jump Jim Crow” oleh Thomas Dartmouth Rice tahun 1828.

Video singkat menampilkan irama “Jump Jim Crow” dari Office of Diversity and Inclusion bersama Jim Crow Museum disertai berbagai potongan video tarian yang terinspirasi dari mainan “Jim Crow”.

Pengaruh besar keturunan Afrika lainnya dalam dunia tari Amerika adalah The Minstrel Show, yang populer sekitar awal abad 19 hingga awal abad 20. Penampilan ini diadakan dari kota ke kota (berkeliling), terdiri dari puluhan penari dan musisi yang mayoritas berkulit hitam, serta beberapa orang berkulit putih yang dicat wajahnya menjadi hitam. Pertunjukan tari dan musik ini biasanya terdiri atas dua atau tiga bagian, dan Sebagian besar menampilkan stereotip orang-orang keturunan Afrika. Jenis pertunjukan ini berakhir di pertengahan abad ke-20 dan saat ini tercatat menjadi sejarah yang menyedihkan di dunia Barat karena dianggap merendahkan ras kulit hitam.

Kini tari jazz sudah mengalami perkembangan seiring dengan perubahan kebudayaan populer pada masanya. Bagian yang dianggap penting dalam tari jazz adalah individualitas dan improvisasi. The Charleston and The Black Bottom, teater tari Bob Fosse, funky jazz dan lyrical jazz merupakan sebagian kecil dari hasil perkembangan tari jazz. Seiring berjalannya waktu, dunia Barat juga mengembangkan standardisasi gerakan dasar tari jazz, beberapa diantaranya mungkin pernah kita dengar seperti; ball change, cat walk, catch step, chasses, hip walk, jazz drag, jazz run, jazz walk, moon walk, pivot step, touch dan twist.

Andhini Rosawiranti