Direction & Body Alignment
Disadur dari: Classical Ballet Technique
Saat berada di kelas atau di panggung, seorang penari tidak sekedar dituntut untuk menghafal dan melakukan rangkain gerakan yang sudah dilakukan oleh koreografer, ia juga harus bisa berekspresi, menyampaikan “pesan” melalui tarian yang dilakukannya. Namun yang tidak kalah penting adalah seorang penari juga harus sadar di mana dia berdiri, bagaimana dia harus berdiri, ke arah mana dia pergi atau menghadap. Semua itu diajarkan mulai dari kelas pemula, sehingga saat di panggung nantinya, penari dapat mengingatnya secara alami.
Keteraturan dan kerapian merupakan salah satu ciri khas dari sebuah pertunjukan tari ballet, penari dapat menghadap ke arah yang sama, bergerak dan melakukan formasi rumit tanpa bertabrakan, seluruhnya merupakan hasil belajar dan pengetahuan terhadap arah (direction) dan body alignment (garis tubuh).
Untuk mempermudahnya, dalam ballet kita mempelajari “direction numbering”, yang merupakan gambaran kotak imajinasi yang mengelilingi penari. Dengan demikian si penari dapat mengetahui arah dan menunjukkan Body Alignment-nya dengan benar.
“Audience” merupakan arah depan atau titik utama fokus penari, jadi sisi dari kotak tersebut dimulai dari angka 1 (enface), lalu di teruskan searah jarum jam; sisi kanan angka 2, sisi belakang 3, dan sisi kiri adalah 4. Untuk bagian sudut dimulai dari angka 5, dimulai dari downstage left atau kiri depan, dan seterusnya berputar searah jarum jam juga, sampai sudut kiri belakang/upstage left, seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Body Alignmentadalahdasar semua gerakan dan sikap badan yang berhubungan erat dengan audience.Tiga dasar arah dalam body alignment adalah:
- Enface: posisi menghadap arah depan/audience, atau arah 1 (Gambar 1)
- En Croise: posisi menghadap arah 5 dengan penempatan kaki kanan di depan atau posisi menghadap arah 6 dengan penempatan kaki kiri di depan
- En Ouvert/Efface: posisi menghadap arah 5 dengan penempatan kaki kiri di depan atau menghadap arah 6 dengan penempatan kaki kanan di depan
Poses of the Body Ilustrasi di bawah dijelaskan menggunakan kaki kanan sebagai kaki kerja (working leg) dan kaki kiri sebagai kaki penumpu (supporting leg), namun pada praktiknya bisa mengubah fungsi dengan kaki sebaliknya.
- Enface Devant (Gambar 2)
Posisi menghadap arah 1 dengan kaki kanan melakukan degage devant dan tangan di posisi 2.
Posisi kepala serta arah mata menghadap ke arah 1, dengan posisi bahu dan pinggul yang sejajar.
- Enface Derriere (Gambar 3)
Posisi menghadap arah 1 dengan kaki kanan melakukandegage derriere dan tangan di posisi 2.
Posisi kepala serta arah mata menghadap ke arah 1, dengan posisi bahu dan pinggul yang sejajar.
- Croise Devant (Gambar 4)
Posisi menghadap arah 5 dengan kaki kanan melakukan degage devant. Tangan di posisi 4, tangan kiri berada di atas berlawanan dengan kaki yang degage.
- Croise Derriere (Gambar 5)
Posisi menghadap arah 5 dengan kaki kiri melakukan degage derriere. Tangan di posisi 4, tangan kanan berada di atas berlawanan dengan kaki yang degage.
- Efface Devant (Gambar 6)
Posisi menghadap arah 6 dengan kaki kanan melakukandegage devant. Tangan di posisi 4 dengan tangan kiri berada di atas berlawanan dengan kaki yang degage.
- Efface Derriere (Gambar 7)
Posisi menghadap arah 6 dengan kaki kiri melakukan degage derriere. Tangan di posisi 4 dengan kiri berada di atas sama dengan kaki yang degage.
- Ecarte Devant
Posisi menghadap arah 5, dengan kaki kanan melakukandegage ke arah 6. Tangan di posisi 4, tangan kanan berada di atas bersamaan dengan kaki yang degage dan sedikit terbuka.
Posisi ini memperlihatkan garis tubuh yangextended dari sudut ke sudut.
- Ecarte Derriere
Posisi menghadap arah 5, dengan kaki kiri melakukandegage ke sudut 8. Tangan di posisi 4, tangan kiri berada di atas bersamaan dengan kaki yang degage. Di posisi ini badan atas sedikit condong ke arah sudut 6, dalam posisi extend dari sudut ke sudut.
- Clasical Pose
Pada gambar posisi ini dilakukan menghadap arah 1, dengan berdiri pada kaki kiri, dan kaki yang lainnya berada di derriere dengan lutut sedikit di tekuk dan kaki tepat dalam keadaan strecthed. Lutut saling menempel satu dengan yang lainnya, tangan berada pada posisi demi-seconde. Pada praktiknya, guru atau koreografer bisa meminta menghadap arah lain, tergantung dengan rangkaian langkah atau gerakan selanjutnya
Jangan lupa dipraktikkan di kelas, ya, selamat berlatih!
(Nickend Ayuthia)